Senin, 02 Maret 2015

PEGAWAI KPK GELAR AKSI TOLAK PELIMPAHAN KASUS BG

Pagi Ini, Pegawai KPK Gelar Aksi Tolak Pelimpahan Kasus BG 
Selasa, 3 Maret 2015 | 06:50 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Gelombang penolakan pelimpahan kasus Komjen Budi Gunawan ke Kejaksaan tidak hanya ditunjukan oleh masyarakat dan pegiat antikorupsi. Bahkan pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi pun menolak keputusan para pimpinan KPK tersebut.
Rencananya, Selasa (3/3/2015) pagi ini para pegawai KPK akan menggelar acara pernyataan sikap mengenai pelimpahan kasus Budi.
"Saya memang mendengar kalau pegawai akan melakukan aksi pagi ini," ujar Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK Priharsa Nugraha melalui pesan singkat.
Dalam aksi tersebut, pegawai KPK akan menandatangani kain putih yang berisikan pernyataan sikap pegawai terkait putusan pimpinan KPK. Aksi tersebut akan dilakukan di pelataran gedung KPK sekitar pukul 09.00 WIB.
Sebelumnya, Ketua Wadah Pegawai KPK Faisal menyatakan bahwa para pegawai KPK menolak pelimpahan kasus Budi Gunawan ke Kejaksaan Agung. Ia mengatakan, para pegawai juga meminta pimpinan KPK mengajukan upaya hukum luar biasa, yaitu peninjauan kembali (PK) ke Mahkamah Agung atas putusan praperadilan yang diajukan Budi.
Selain itu, kata Faisal, para pegawai KPK mendesak pimpinan KPK agar terbuka mengenai strategi mereka dalam memberantas korupsi.(Baca: Pegawai KPK Tolak Pelimpahan Kasus Budi Gunawan)
Diketahui, KPK akhirnya melimpahkan penanganan kasus tersebut ke Kejaksaan Agung. Hal tersebut merujuk pada putusan praperadilan yang menyatakan bahwa penetapan Budi sebagai tersangka tidak sah sehingga penyidikan harus dihentikan.
Sementara itu, dalam undang-undang KPK tidak diatur untuk menghentikan penyidikan suatu kasus. Oleh karena itu, diputuskan jalan tengah, yaitu melimpahkan penangangan kasus itu ke Kejaksaan.


 

 Sumber:http://nasional.kompas.com/read/201503/030650064Pagi.Ini.Pegawai.KPK.Gelar.Aksi.Tolak.Pelimpahan.Kasus.BG

Pendapat / opini :
   Gelombang penolakan pelimpahan atau kasus komjen Budi gunawan ke kejaksaan tidak hanya di tunjukan oleh  masyarakat dan pegiat anti korupsi .
bahkan pegawai komisi pemberantasan korupsi pun menolak pimpinam KPK .
rencananya Selasa  (3/3/2015) pagi ini pegawai kpk akan menggelar acara pernyataan sikap mengenai perlimpahan  kasus Budi.
  Saya memang mendengar kalau pegawai akan melakukan aksi pagi ini ' ujar kepala bagian  pemberitaan dan informasi KPK 
Dalam aksi tersebut pegawai akan menandatangani kain putih yang berisikan pernyataan sikap pegawai terkait keputusan KPK .
Ketua KPK Faisal menyatakan bahwa para pegawai KPK menolak kasus Budi Gunawan .
Menurut saya PEGAWAI KPK  harus sedikit terbuka mengenai strategi mereka dalam memberantas korupsi .
sedikit pendapat dari saya .. terimakasih . 








Jumat, 03 Oktober 2014

ULANGAN HARIAN 1

SBY Sebut Dia dan Keluarganya Dapat Cacian Terkait UU Pilkada

Jumat, 3 Oktober 2014 | 22:14 WIB
TRIBUNNEWS/DANY PERMANA Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, bersama Ibu Ani Yudhoyono, dan kedua putra serta menantunya, bersiap untuk melakukan halal bihalal, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (31/8/2011). Keluarga Presiden melakukan shalat sunat Idul Fitri di masjid Istiqlal dan menggelar openhouse setelahnya di Istana Negara.

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan, pilihan politik untuk menerbitkan dua peraturan pemerintah pengganti undang-undang mengenai pelaksanaan pemilihan kepala daerah bersifat serius dan tidak ada agenda tersembunyi. "Politik yang saya jalankan selama 10 tahun memimpin negeri ini, politik yang terang, politik yang tidak ada agenda yang tersembunyi," kata Yudhoyono dalam program Isu Terkini yang diunggah di YouTube, seperti dikutip dalam laman Sekretariat Kabinet, Jumat.
Presiden mengaku mendapatkan hujatan, cacian, dan kemarahan yang luar biasa saat Rapat Paripurna DPR RI, Jumat (26/9/2014) dini hari, memutuskan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Pemilihan Kepala Daerah (RUU Pilkada) yang memilih opsi bahwa pilkada gubernur, bupati, dan wali kota dilakukan melalui DPRD.
"Saya, bahkan istri, keluarga, dan teman-teman saya sedih waktu itu karena hujatan atau cacian-cacian itu kasar sekali, melebihi tata krama dan kepatutan dalam hubungan di antara sesama manusia. Begitu luar biasa," kata Yudhoyono dalam program Isu Terkini di kanal YouTube.
Presiden mengatakan bahwa dirinya menangkap adanya harapan atau ekspektasi yang tinggi dari masyarakat kepadanya selaku Presiden untuk tidak sama sekali membiarkan perubahan terhadap sistem pilkada, dari langsung menjadi melalui DPRD.
"Barangkali rakyat berpikir Presiden itu bisa berbuat apa saja, bisa mencegah apa yang tidak diinginkan, meskipun itu wilayah DPR RI, ataupun Demokrat bisa melakukan sesuatu untuk memastikan semuanya mengikuti opsi yang saya tawarkan itu, dan banyak hal," terang SBY.
Presiden SBY juga menilai, kemarahan yang luar biasa itu pun salah alamat, terlebih lagi karena dia secara pribadi ataupun selaku presiden, dan juga Partai Demokrat yang dipimpinnya, sejak awal tidak pernah menginginkan bahwa pilkada itu berubah menjadi pilkada yang dipilih oleh DPRD.
"Tidak pernah, tetapi seolah-olah kami yang menginginkan seperti itu. Kan salah alamat," ujarnya.
SBY juga meyakini, rakyat pun tahu bahwa sampai detik-detik terakhir, baik di Panja DPR RI maupun di forum lobi, pihaknya ingin sekali jika opsi yang dipilih adalah pilkada langsung dengan perubahan-perubahan ataupun perbaikan-perbaikan yang mendasar.
SBY yakin bahwa yang diinginkan bukan seperti yang sekarang, yakni langsung tanpa perbaikan, yang banyak sekali masalahnya, dan jelas juga bukan pilkada yang melalui DPRD. Akan tetapi, opsi pilkada langsung dengan perbaikan ini kandas karena ditolak di mana-mana.
"Jadi, saya pikir, oke, saya mengerti mereka marah. Saya juga marah, kok mengapa opsi ini tidak diterima sama sekali. Opsi yang baik kok menurut saya, pengalaman saya memimpin negeri ini selama 10 tahun, tetapi itu juga kandas," kata Presiden
Sumber:Kompas.com
OPINI:
 Menurut saya Bapak SBY  tidak perlu menyatakan pilihan Politik untuk menerbitkan dua peraturan pemerintah
pengganti Undang-undang mengenai pelaksanaan pemilihan Kepala Daerah karena bersifat serius
dan tidak ada agenda tersembunyi.
  Kita pun tahu sampai detik-detik terakhir baik di Panja DPR RI maupun di forum lobi
pihaknya ingin sekali jika opsi yang di pilih adalah Pilkada langsung dengan perubahan-perubahan
atau perbaikan-perbaikan yang mendasar .
 Dan Bapak SBY harus yakin bahwa yang di inginkan nya bukan seperti yang sekarang ini
yakni tanpa langsung perbaikan yang banyak sekali masalahnya, dan jelas bukan Pilkada yang melalui DPRD
akan tetapi opsi Pilkada langsung dengan perbaikan ini kandas karena di tolak di mana-mana 
seharusnya Bapak SBY tidak perlu marah , karena bapak SBY sudah memimpin negara Indonesia selama 10 tahun dan harus bisa menerima keadaan seperti ini.





Jumat, 26 September 2014

Jurnalistik

Hard News


JAKARTA, KOMPAS.com — Demokrat memilih sikap walkout dengan alasan pimpinan sidang tak memenuhi permintaannya untuk memuat opsi ketiga.
Pengamat komunikasi politik, Ari Junaedi, menilai pilihan sikap Demokrat dalam sidang paripurna pengesahan Rancangan Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah terkesan mendua, di satu sisi, menurut Ari, Demokrat menyuarakan penolakan pemilihan kepala daerah melalui DPRD, tetapi di sisi lain memilih walkout saat voting

"Andai saja Fraksi Demokrat tetap berada di ruangan dan bersatu bersama-sama penentang usulan pilkada melalui DPR, maka arus kemenangan demokrasi masih terbuka lebar saya semakin ragu dengan komitmen SBY dan Demokrat terhadap aspirasi rakyat yang tetap menghendaki pilkada tetap dilaksanakan langsung," kata Ari, kepada Kompas.com, Jumat (26/9/2014).

"SBY terkesan bermain mata, di satu sisi ingin mengesankan sebagai pembela demokrasi, namun di sisi lain sebagai penumpas demokrasi," lanjut Ari.

Ari mengatakan, sebenarnya Demokrat bisa mengajukan usulan perbaikan pilkada langsung melalui turunan undang-undang atau peraturan teknis lainnya. "Bukan memilih sikap tidak bertanggung jawab dengan memilih walkout. Ada kesenjangan yang lebar antara retorika SBY yang menolak pilkada lewat DPRD di YouTube dan sikap pilihan politik Fraksi Demokrat. Sikap ini saya sebut dengan 'bunglon'," papar pengajar pada Program Pascasarjana Universitas Indonesia (UI) ini.

Dengan sikap ini, lanjut Ari, publik akan semakin mafhum dan jelas dengan maksud "penyeimbang" dan "netral" yang selama ini digembar-gemborkan SBY dan Demokrat sebagai sikap politik SBY dan Demokrat.

"Kini sikap penyeimbang dan netral dari Demokrat semakin jelas sebagai sikap politik yang tidak tegas, tidak jelas, plinplan, dan ragu-ragu. Karakter ragu-ragu dari SBY kini menjadi semakin terpatri dalam-dalam di sejarah demokrasi kita. Sikap Gede Pasek dan lima rekannya di Fraksi Demokrat yang tidak mengikuti rekan-rekannya untuk walkout justru harus menjadi teladan bagi SBY dan kader-kader Demokrat lainnya bahwa komitmen demokrasi harus ditunjukkan dan diperjuangkan, bukan untuk pencitraan atau mengesankan sebagai kampiun demokrasi," kata Ari. 

Demokrat "walkout"
Sebelumnya, pada sidang paripurna pengesahan RUU Pilkada, Jumat (26/9/2014) dini hari,  Demokrat meminta ada opsi ketiga sebagai pilihan voting dalam pengambilan keputusan. Opsi ketiga itu adalah pilkada langsung dengan 10 syarat yang diajukan Demokrat. Sementara itu, dua opsi lainnya, opsi pilkada langsung dan tidak langsung.

Permintaan Demokrat didukung tiga fraksi yang mendukung pilkada langsung, yaitu PDI Perjuangan, Hanura, dan Partai Kebangkitan Bangsa. Ketiga fraksi ini meminta pimpinan sidang paripurna yang di bawah kendali Priyo Budi Santoso untuk meloloskan permintaan Demokrat.

Mendapatkan dukungan ini, Demokrat yang diwakili Benny K Harman justru menunjukkan ekspresi terkejut. Kemudian,

Anggota Fraksi PDI-P, Yasona H Laoly, menduga, skenario yang dilakukan Demokrat adalah bagian dari rekayasa politik kelompok yang menginginkan pilkada melalui DPRD. PDI-P merasa ditipu karena dalam forum lobi dukungan telah disampaikan kepada Demokrat dan menjadi bagian dari hasil lobi.

Hasil voting, sebanyak 226 anggota DPR yang berasal dari fraksi partai Koalisi Merah Putih mendukung pemilihan tidak langsung, sementara anggota DPR yang mendukung pilkada langsung 135 orang. Ada pun 142 anggota Fraksi Demokrat dinyatakan abstain. Meski Demokrat walkout, ada enam orang anggotanya yang bertahan dan memilih mendukung opsi pilkada langsung.


soft news

Dylan O'Brien Berkarier di Dunia Akting Karena Youtube

Jakarta -
Bukan sesuatu yang baru bahwa kini Youtube menjadi salah satu media yang sanggup mengangkat nama seseorang yang awalnya sama sekali tak dikenal menjadi tokoh baru di dunia hiburan. Tak berbeda dengan Dylan O'Brien.

Sebelum merambah dunia akting, Dylan memang memiliki ketertarikan dengan dunia perfilman sejak awal. Dibesarkan di tengah keluarga yang aktif di dunia hiburan diakuinya berpengaruh besar dalam ketertarikannya tersebut.

"Ayahku adalah seorang operator kamera di industri perfilman dan ibuku adalah seorang aktris saat muda, dan ia pergi ke sekolah akting ketika aku masih kecil. Jadi bisa dibilang aku sudah mengenal industri tersebut. Orangtuaku mengizinkanku menonton semua film jadi aku adalah penggemar film," ungkap Dylan dalam sebuah wawancara.

Atas ketertarikannya tersebut, sang aktor pun mencoba untuk bermain-main dengan kamera miliknya, dan menciptakan video-video pendek. Karya-karyanya tersebut kemudian diunggah pada akun Youtube miliknya sejak usia 14 tahun.



"Saat usiaku 10 atau 11 aku mulai bermain dengan kamera dan membuat video sendiri. Dan pada usia 14 tahun aku mulai mengunggahnya di Youtube. Aku suka saat orang-orang random menonton videoku, tapi ternyata seluruh warga di kotaku yang menontonnya," tambahnya.

Dan ternyata karya-karyanya tersebut membuat bakat Dylan dilirik oleh salah satu staf situs yang merilis video-video secara online dan mengajaknya untuk menjadi salah satu bagian dari mereka. Dan saat itu menjadi pengalaman akting yang pertama untuk bintang film 'Maze Runner' tersebut.

"Seorang wanita datang padaku dan bilang bahwa ia menonton video-videoku dan sedang membuat serial di sebuah situs lalu mengajakku untuk bergabung. Itu adalah pengalaman pertamaku berakting. Lalu aku bertemu dengan seorang aktor dan mengirimkan videoku pada temannya di sebuah perusahaan manajemen. Aku masuk dan ia mulai mengirimku ikut audisi. Saat itu aku berusia 17 tahun. Aku kemudian memutuskan untuk tinggal di Santa Monica dan ikut kelas akting dan audisi lalu aku diterima di 'Teen Wolf'," tutur Dylan.

OPINI

Smp Pius BU Gombong , adalah sekolah Swasta , yang terkenal sebagai sekolah Khatolik di Gombong dan murid-muridnya terkenal patuh terhadap peraturan sekolah, tetapi ada beberapa
Siswa-siswi yang cenderung tidak patuh terhadap peraturan sekolah.
 Misalnya : tentang kebersihan sekolah atau tentang membuang sampah pada tempatnya ,
masih ada siswa yang tidak perduli ada sampah di lokasi sekolah dan tidak mau mengambilnya
dan juga masih ada beberapa siswa yang belum membuang sampah pada tempatnya , yang menonjolkan pengaruh buruk untuk sekolah yang banyak sampahnya .
 Padahal sekolah sudah menyiapkan tempat sampah yang cukup untuk menampung,
sampah-sampah yang ada , siswa yang masih belum bisa membuang sampah pada tempatnya
harus mendapat bimbingan khusus untuk tidak membuang sampah sembarangan, pada selokan
Selokan itu bukan untuk tempat membuang sampah , jadi bagi teman-teman yang belum mebmuang sampah dengan benar , harus bisa membuang sampah pada tempatnya.



Kamis, 18 September 2014

CERPEN

SAHABAT SEJATI
Di kala hari ada 3 orang yang bersahabat namanya fila, feli ,dan niki 
Mereka adalah anak yang mempunyai persahabatn sejati ,saling mengerti , saling tolong -menolong 
Dan saling menghargai , pada waktu itu anak yang bernama feli sedang sakit , dan sudah lama tidak Masuk sekolah  karena penyakitnya belum sembuh dan butuh waktu lama untuk menunggu Keadaanya stabil , Fila dan Niki menjenguk Feli yang sdang sakit dan mendoakan Feli 
Beberapa hari kemudian keadaan Feli sudah agak mendingan dan Feli sudah bisa mulai masuk Sekolah lagi seperti biasanya , Fila dan Niki senang karena karena Feli sudah bersamanya lagi 
Fila mengucapkan terimakasih karena sahabat-sahabatnya sangat sayang padanya 
Dan persahabatan mereka pun bahagia sampai slamanya .

Kamis, 04 September 2014

Perkenalan

Terima kasih sudah mengunjungi blog saya. Nama saya Melisa Ana Apriyanti. Biasa dipanggil Ana. Umur saya 14 tahun. Lahir di Kebumen, 5 April 2000. Hobi saya adalah bermain musik dan menyanyi. Saya bersekolah di SMP Pius Bakti Utama Gombong dan sekarang saya duduk di bangku kelas 9.